khutbah #khutbahjumat #khutbahjumatsingkat #khutbahjumatabdulsomadLanjutan kisah kalimat ke 3 sahabat mengucapkan KENAPA TIDAK SEMUANYA. maksudnya Rasululla

Naskah khutbah Jumat berikut ini mengingatkan kembali tentang keistimewaan bulan Muharram yang berjuluk “syahrullâh” bulan Allah. Selain memperbanyak amal baik, yang perlu diperhatikan adalah ragam peristiwa bersejarah yang pernah terjadi dalam bulan pertama Hijriah ini. Teks khutbah Jumat berikut ini berjudul "Keutamaan, Amalan, dan Peristiwa Penting Bulan Muharram". Untuk mencetak naskah khutbah Jumat ini, silakan klik ikon print berwarna merah di atas atau bawah artikel ini pada tampilan dekstop. Semoga bermanfaat! Redaksi Khutbah I اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ الْمَلِكِ الدَّيَّانِ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى مُحَمَّدٍ سَيِّدِ وَلَدِ عَدْنَانَ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَتَابِعِيْهِ عَلَى مَرِّ الزَّمَانِ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ الْمُنَـزَّهُ عَنِ الْجِسْمِيَّةِ وَالْجِهَةِ وَالزَّمَانِ وَالْمَكَانِ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الَّذِيْ كَانَ خُلُقَهُ الْقُرْآنُ أَمَّا بَعْدُ، عِبَادَ الرَّحْمٰنِ، فَإنِّي أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللهِ المَنَّانِ، الْقَائِلِ فِي كِتَابِهِ الْقُرْآنِ وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا مُوْسٰى بِاٰيٰتِنَآ اَنْ اَخْرِجْ قَوْمَكَ مِنَ الظُّلُمٰتِ اِلَى النُّوْرِ ەۙ وَذَكِّرْهُمْ بِاَيّٰىمِ اللّٰهِ ۗاِنَّ فِيْ ذٰلِكَ لَاٰيٰتٍ لِّكُلِّ صَبَّارٍ شَكُوْرٍ إبراهيم ٥ Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah, Mengawali khutbah pada siang hari yang penuh keberkahan ini, khatib berwasiat kepada kita semua untuk meningkatkan ketakwaan kepada Allah subhanahu wata’ala, dengan senantiasa berupaya melakukan semua kewajiban dan meninggalkan semua larangan. Kaum Muslimin yang berbahagia, Beberapa hari lagi kita akan meninggalkan Dzulhijjah, bulan terakhir di tahun 1442 H dan memasuki Muharram, bulan pertama di tahun baru 1443 H. Hadirin Jamaah Shalat Jumat rahimakumullah, Muharram adalah salah satu dari empat bulan yang dimuliakan al-Asyhur al-Hurum. Empat bulan yang dimuliakan itu adalah Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram dan Rajab. Di antara amalan bulan Muharram adalah Pertama, memperbanyak puasa sebagaimana disabdakan oleh Baginda Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam أَفْضَلُ الصَّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللهِ الْمُحَرَّمُ، وَأَفْضَلُ الصَّلاَةِ بَعْدَ الْفَرِيضَةِ صَلاَةُ اللَّيْلِ رواه مسلم Maknanya “Puasa yang paling utama setelah Ramadhan adalah puasa bulan Muharram dan shalat yang paling utama setelah shalat fardhu adalah shalat malam” HR Muslim Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah, Hadits di atas secara jelas menyatakan bahwa kita disunnahkan berpuasa di bulan Muharram, terutama pada hari kesepuluh Muharram yang disebut dengan puasa Asyura’. Begitu juga hari kesembilan yang disebut puasa tasu’a’. Bahkan Imam Syafi’i menyatakan dalam kitab al-Umm bahwa disunnahkan puasa tiga hari sekaligus, yaitu 9, 10 dan 11 Muharram. Ketika ditanya mengenai puasa Asyura’, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam menjawab يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ رَوَاهُ مُسْلِمٌ Maknanya “Menghapus dosa setahun yang telah berlalu” HR Muslim Kedua, kita disunnahkan untuk meluaskan belanja kepada keluarga pada hari kesepuluh Muharram. Hal itu berdasarkan sabda Rasulullah shallallahu alaihi wasallam مَنْ وَسَّعَ عَلَى عِيَالِهِ يَوْمَ عَاشُورَاءَ وَسَّعَ اللهُ عَلَيْهِ سَائِرَ سَنَتِهِ رَوَاهُ الطَّبَرَانِيُّ وَالْبَيْهَقِيُّ وَغَيْرُهُمَا Maknanya “Barang siapa melapangkan nafkah belanja kepada keluarganya istri, anak dan orang-orang yang ia tanggung nafkahnya pada hari Asyura’, maka Allah akan melapangkan rezeki baginya sepanjang tahun” HR ath Thabarani, al-Baihaqi dan lainnya. Setelah menyebutkan beberapa jalur periwayatan dari hadits di atas dalam kitab Syu’abul Iman, Imam al-Baihaqi berkomentar هٰذِهِ الْأَسَانِيدُ وَإِنْ كَانَتْ ضَعِيفَةً فَهِيَ إِذَا ضُمَّ بَعْضُهَا إِلَى بَعْضٍ أَخَذَتْ قُوَّةً “Sanad-sanad ini meskipun lemah, namun jika digabungkan menjadi kuat.” Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah, Dua amalan di atas-lah yang secara eksplisit disebutkan dalam hadits, yaitu berpuasa dan melapangkan nafkah belanja kepada keluarga. Adapun amalan-amalan lain di hari Asyura’ yang disebutkan oleh sebagian ulama, seperti melakukan shalat tasbih, sedekah, mengunjungi ulama, menjenguk orang sakit, mengusap kepala anak yatim, memakai celak, bersilaturahim dan lain-lain, maka boleh-boleh saja diamalkan pada hari Asyura’ meskipun tidak ada hadits yang secara khusus menganjurkannya. Karena itu semua adalah amalan-amalan yang baik dan dianjurkan untuk dilakukan, baik pada hari Asyura’ ataupun lainnya. Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah, Sedangkan mengenai peristiwa penting bulan Muharram, terutama pada hari Asyura’, di antaranya adalah Para hari Asyura’, Allah menerima taubat Nabi Adam alaihis salam dari maksiat yang beliau lakukan, yang bukan kufur, bukan dosa besar dan bukan dosa kecil yang mengandung unsur kehinaan jiwa. Pada hari Asyura’, Allah menyelamatkan Nabi Nuh alaihis salam dan kaumnya yang beriman dari air bah yang menenggelamkan seluruh apa yang ada di atas muka bumi. Pada hari Asyura’, Allah menenggelamkan Fir’aun dan menyelamatkan Nabi Musa alaihis salam dan kaumnya yang beriman. Pada hari Asyura’, Allah menyelamatkan Nabi Yunus alaihis salam dari dalam perut ikan Hut. Pada hari Asyura’, Allah menganugerahkan kekuasan dan kerajaan kepada Nabi Sulaiman alaihis salam. Para hari Asyura’, Allah menyembuhkan penyakit Nabi Ayyub alaihis salam yang diderita selama 18 tahun. Penyakit itu bukanlah penyakit yang menjijikkan. Tidak benar bahwa beliau sakit sampai-sampai keluar ulat atau belatung dari tubuhnya. Pada hari Asyura’ tahun 4 H, terjadi perang Dzatur Riqa’. Pada hari Asyura’ tahun 61 H, Sayyiduna al-Husain bin Ali bin Abi Thalib radhiyallahu anhuma terbunuh sebagai syahid di tangan orang-orang yang berbuat zalim kepadanya di Karbala’, Iraq. Dan masih banyak lagi kejadian dan peristiwa penting lainnya yang terjadi pada bulan Muharram yang kesemuanya menunjukkan kemuliaan dan keutamaan bulan Muharram. Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah, Demikian khutbah singkat pada siang hari yang penuh keberkahan ini. Semoga bermanfaat dan membawa barakah bagi kita semua. Amin. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هٰذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ Khutbah II اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ وَكَفَى، وَأُصَلِّيْ وَأُسَلِّمُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الْمُصْطَفَى، وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَهْلِ الْوَفَا. أَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ عَظِيْمٍ، أَمَرَكُمْ بِالصَّلَاةِ وَالسَّلَامِ عَلَى نَبِيِّهِ الْكَرِيْمِ فَقَالَ إِنَّ اللهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا، اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ، فِيْ الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ والْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ، اللهم ادْفَعْ عَنَّا الْبَلَاءَ وَالْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالْفَحْشَاءَ وَالْمُنْكَرَ وَالْبَغْيَ وَالسُّيُوْفَ الْمُخْتَلِفَةَ وَالشَّدَائِدَ وَالْمِحَنَ، مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، مِنْ بَلَدِنَا هَذَا خَاصَّةً وَمِنْ بُلْدَانِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً، إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ عِبَادَ اللهِ، إنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي الْقُرْبَى ويَنْهَى عَنِ الفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ Ustadz Nur Rohmad, Anggota Tim Aswaja NU Center PWNU Jawa Timur Baca naskah khutbah Jumat lainnya seputar Muharram" Khutbah Jumat Bagaimana Kita Mengisi Bulan Muharram? Khutbah Jumat Pelajaran dari Peristiwa Penting di Hari Asyura Khutbah Jumat Hijrah, Titik Awal Kejayaan Islam
Khutbahjumat PDF terbaru berikut ini akan menceritakan tentang tangisan Nabi Muhammad SAW yang sempat [] Khutbah Jum'at, Tema Umum Redaksi Rabu, 20 Juli 2022, 05:49 Kamis, 21 Juli 2022, 10:02. Khutbah Jumat Tahun Baru Hijriyah: Tahun-tahun Yang Penuh Penyesalan (B. Indonesia)
Jakarta - Umat muslim memasuki minggu pertama bulan Syawal setelah Hari Raya Idulfitri 1443 H. Menyambut bulan istimewa ini, hendaknya kita mengenali keutamaan dan hikmah peristiwa bersejarah yang terjadi di bulan Syawal. Salah satunya yakni melalui khutbah Jumat Syawal pertama setelah Syawal adalah bulan penuh keberkahan. Umat muslim dapat mengerjakan amalan sunnah yang diajarkan Rasulullah SAW, mulai dari puasa 6 hari di bulan Syawal, memperbanyak sedekah, dan amalan Syawal juga menyimpan sejarah penting yang berpengaruh bagi kehidupan Rasulullah SAW dan peradaban Islam. Salah satunya yaitu Perang Uhud yang meletus pada 15 Syawal. Dalam Al Qur'an disebutkan, Perang Uhud merupakan salah satu ujian ketaatan kepada sunah dan ajaran Nabi Muhammad selengkapnya tentang hikmah Perang Uhud di bulan Syawal bagi umat muslim, seperti dikutip dari Bunga Rampai Bincang Syariah oleh Mohammad Hafid, Lc., Jumat Syawal Minggu PertamaBulan Syawal kita kenal sebagai bulan yang menggembirakan. Sebab, di dalamnya terdapat momen dan suasana Lebaran. Tentunya yang namanya Lebaran kita identik dengan hari kesenangan. Terbukti, hari ini menjadi hari makan makan, hari silaturrahim, hari penampilan baju dan busana baru, serta menjadi hari jalan-jalan bersama orang dan suasana seperti ini bagi kita sebagai umat muslim Indonesia tidaklah cukup satu hari dua hari yaitu pada hari 1 Syawal saja. Melainkan, terus berlanjut hingga hari kedelapan bulan momen ini berlangsung lebih dari satu minggu dan berakhir dengan Lebaran yang dikenal dengan Lebaran ketupat. Itulah sepintas gambaran pemaknaan hari Lebaran bagi kita sebagai masyarakat sebagai umat Nabi Muhammad saw tentunya tidak boleh larut sedalam-dalamnya dalam momen Lebaran yang berlangsung berhari-hari di bulan Syawal ini, hingga kita melupakan perjuangan Nabi Muhammad saw beserta para sahabatnya, khususnya di bulan Nabi Muhammad saw beserta sahabat dan pengikutnya, bulan ini, di samping menjadi bulan yang seharusnya riang gembira, ternyata menjadi bulan yang menyedihkan. Karena di bulan inilah kaum muslimin harus menerima kekalahan dalam perang Uhud. Jatuh banyak korban akibat satu kesalahan yang dilakukan oleh pasukan kaum muslimin yang tertipu dengan satunya adalah paman Nabi sendiri, yaitu Sayyidina Hamzah yang syahid wafat karena kaum kafir Quraisy. Saya ingin mengajak saudara yang budiman untuk membaca kembali sejarah peperangan yang dialami oleh Nabi Muhammad SAW semasa hidupnya, khususnya perang Uhud ini, yang menelan banyak tiada lain kecuali mengorek dan mengambil hikmah serta pelajaran, untuk kemudian bisa dijadikan bekal dalam menata kehidupan Uhud terjadi pada pertengahan bulan Syawal tahun ke-3 Hijriah di kaki gunung Uhud, di utara Madinah. Perang Uhud terjadi akibat kekalahan kaum kafir Quraisy pada satu tahun kafir Quraisy ingin menebus kekalahan yang terjadi pada saat itu. Mereka menyusun kekuatan sebaik mungkin dengan menyiapkan segala hal untuk bertekad mengalahkan kaum muslimin pada perang Uhud terjadi antara kaum muslimin yang berjumlah 700 orang, yang dipimpin langsung oleh baginda Nabi Muhammad SAW, dan pasukan kaum kafir, dengan jumlah orang dengan pimpinan Abu Sufyan dan Khalid bin yang digunakan oleh Nabi Muhammad adalah dengan menempatkan pasukan panah di punggung bukit untuk melindungi kaum muslimin jika diserang dan membentengi dari serangan balik pasukan berkuda musuh. Beliau berpesan agar para pemanah tersebut tidak meninggalkan tempat dengan alasan Islam di bawah komando Rasulullah SAW bertempur dengan hebat sehingga memperoleh kemenangan. Pegulat yang paling menonjol di antara mereka ialah Abu Dujanah, Thalhah, Hamzah, Ali, Nadr bin Anaas, Sa'id bin Rabi, dan ini bisa berakhir dengan kemenangan mutlak bagi kaum muslimin kalau saja pasukan panah yang bertugas melindungi Rasullullah SAW dan pasukan di medan tempur tidak turun memperebutkan harta yang ditinggalkan musuh. Komandan mereka, yaitu Abdullah bin Jubair mengingatkan mereka akan instruksi Rasulullah SAW yang harus dipatuhi, yaitu jangan sekali-kali meninggalkan posisi tetapi, peringatan itu tidak mereka dengarkan. Mereka bahkan meninggalkan celah yang seharusnya mereka jaga. Inilah kesalahan fatal mereka karena pasukan Quraisy tidak menyia-nyiakan kesempatan ini. Mereka berputar untuk menerobos dari belakang, melalui celah yang ditinggalkan serangan itu, pasukan Islam menjadi kocar-kacir, banyak diantara mereka yang terbunuh dan melarikan diri. Banyak juga yang menderita luka parah, termasuk Rasulullah SAW. Beliau mendapat luka cukup serius akibat kepungan pasukan kafir yang berhasil menerobos sampai ke depan beliau dan menyerang beliau sampai gigi gerahamnya kafir Quraisy membunuh Mush'ab bin Umair, pemegang bendera perang, di depan Rasulullah SAW, maka bendera itu perang beliau serahkan kepada Ali bin Abi itu berlangsung sampai terbenamnya matahari sehingga pasukan musyrikin merasa letih. Akhirnya, mereka mengundurkan diri untuk kembali ke Makkah tanpa berhasil merealisasi target mereka karena ketabahan dan keberanian Rasulullah SAW dalam mempertahankan Pelajaran PentingKita sebagai generasi penerus Rasulullah SAW yang berada di suatu zaman yang jauh dari peperangan,tentunya dalam membaca ulang ini tidaklah ingin mengembalikan sejarah silam. Bukan itu tujuannya. Tapi ingin mengorek semangat, pesan, serta pelajaran guna dijadikan sebagai pedoman dalam bagi kita yang sesungguhnya adalah bagaimana kita bisa membentengi diri dengan segala senjata dari serangan hawa nafsu yang menjerumuskan hingga kita jauh dari kesuksesan. Setidaknya ada dua pelajaran berharga dari kekalahan kaum muslimin saat Perang sebagai umat Nabi Muhammad saw harus menjadikannya sebagai pedoman dalam menata kehidupan selanjutnya. Mulai dari hal-hal yang paling kecil sekalipun hingga ke yang paling kemaksiatan dapat mencegah kesuksesan dan kemenangan. Lihatlah betapa kemaksiatan telah merenggut kemenangan yang seharusnya didapat oleh kaum muslimin. Hanya satu kemaksiatan yang dilakukan oleh para pemanah bisa menggagalkan melanggar perintah Nabi untuk tetap siaga di tempat dengan turun gunung memperebutkan harta yang ditinggalkan oleh kaum kuffar setelah mereka mampu mengusirnya. Namun pada akhirnya, kaum kuffar menyerang balik dengan menempati posisi yang ditempati kaum muslimin sebelumnya. Akhirnya kekalahan menjemput mereka sementara kemenangan menjauh mendekati kaum berfirman dalam surah Ali Imran ayat 152وَلَقَدْ صَدَقَكُمُ اللّٰهُ وَعْدَهٗٓ اِذْ تَحُسُّوْنَهُمْ بِاِذْنِهٖ ۚ حَتّٰىٓ اِذَا فَشِلْتُمْ وَتَنَازَعْتُمْ فِى الْاَمْرِ وَعَصَيْتُمْ مِّنْۢ بَعْدِ مَآ اَرٰىكُمْ مَّا تُحِبُّوْنَ ۗ مِنْكُمْ مَّنْ يُّرِيْدُ الدُّنْيَا وَمِنْكُمْ مَّنْ يُّرِيْدُ الْاٰخِرَةَ ۚ ثُمَّ صَرَفَكُمْ عَنْهُمْ لِيَبْتَلِيَكُمْ ۚ وَلَقَدْ عَفَا عَنْكُمْ ۗ وَاللّٰهُ ذُوْ فَضْلٍ عَلَى الْمُؤْمِنِيْنَ - ١٥٢152 Dan sungguh, Allah telah memenuhi janji-Nya kepadamu, ketika kamu membunuh mereka dengan izin-Nya sampai pada saat kamu lemah dan berselisih dalam urusan itu dan mengabaikan perintah Rasul setelah Allah memperlihatkan kepadamu apa yang kamu sukai. Di antara kamu ada orang yang menghendaki dunia dan di antara kamu ada pula orang yang menghendaki akhirat. Kemudian Allah memalingkan kamu dari mereka untuk mengujimu, tetapi Dia benar-benar telah memaafkan kamu. Dan Allah mempunyai karunia yang diberikan kepada orang-orang kemaksiatan telah menjadi pangkal segala kerusakan dan kegaduhan. Kesenangan akan sulit didapat. Keadilan serta kemakmuran tidak akan meninggalkan jejak. Puncaknya kesuksesan dan kemenangan akan menjadi harapan belaka. Tidak akan bisa dijemput apalagi usahakan kita dengan segala filter dan benteng untuk tidak terjerumus ke dalam jurang kemaksiatan. Agar kita bisa menjemput kemenangan dan kesuksesan. Kita harus teguhkan kembali pada diri kita bahwa kemenangan kaum muslimin dijauhkan oleh Allah hanya karena satu samping, Nabi Adam AS pun dikeluarkan dari surga akibat satu kemaksiatan yang dilakukan. Janganlah kita menganggap remeh satu kemaksiatan walaupun tergolong kecil untuk selalu dilakukan terus menerus. Karena akibatnya akan fatal. Hati akan dan karamah akan sirna. Apalagi keberkahan. Akan semakin bahayanya mencintai dunia. Kemaksiatan yang terjadi dalam Perang Uhud dengan tidak mengindahkan perintah Rasulullah SAW untuk tetap siaga dalam posisi semula diakibatkan oleh kecintaan terhadap dunia. Mereka terpana dan tertarik mengejar dunia dengan meninggalkan akhiratnya. Akhirnya, bukanlah dunia yang didapat akan tetapi kekalahan yang harus dihadapi hingga mengakibatkan jatuhnya banyak perang ini kita belajar bahwa kecintaan terhadap dunia dapat merusak hati kita yang menjadi mesin penggerak segala kebaikan. Kita akan sulit berbuat baik, apalagi melakukan perintah-perintah Allah SWT. Kita akan lupa diri, apalagi tuhan kita. Akhirnya, kemenangan dan kesuksesan sangat sulit kita dan Rasul-Nya Saw menjelaskan dalam surah Al Ankabut ayat 64,وَمَا هَٰذِهِ الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا لَهْوٌ وَلَعِبٌ ۚ وَإِنَّ الدَّارَ الْآخِرَةَ لَهِيَ الْحَيَوَانُ ۚ لَوْ كَانُوا يَعْلَمُونَArtinya "Dan tidaklah kehidupan dunia ini kecuali hanya sebatas senda gurau dan permainan, dan sesungguhnya akhirat adalah kehidupan sejati. jikalau mereka mengetahui,"Marilah kita teguhkan diri kita untuk tetap tidak terjerumus ke dalam jurang kemaksiatan sekecil apapun bentuknya hingga dilakukan terus menerus. Bersamaan dengan itu juga kita juga tidak boleh terpukau apalagi terseret untuk cinta dijelaskan, jurang kemaksiatan dan cinta dunia, keduanyalah yang begitu nampak dalam kehidupan ini akan konseksuensi dan akibatnya. Keduanyalah yang menjadi awal dari segala bentuk kerusakan. Keduanyalah yang mencegah kebaikan nampak di keduanyalah yang dapat mengakibatkan kesuksesan serta kemenangan tinggal harapan belaka. Tanpa mewujud nyata dalam a' contoh khutbah Jumat Syawal pertama setelah Lebaran yang bisa kita ambil hikmah di dalamnya. Semoga bermanfaat. Simak Video "Jaga Kearifan Lokal, Masjid Al-Hikmah Dibangun dengan Nuansa Khas Bali" [GambasVideo 20detik] twu/rah
Berikutini contoh khutbah Jumat Bulan Ramadhan 1442 H. Materi khutbah bertema Hikmah dan Berkah Bulan Suci Ramadhan. Materi Khutbah Jumat ini dikutip dari laman khutbah jumat ini harapannya bisa jadi bahan referensi bagi khotib jumat pada 16 April 2021.
KhutbahJumat Tentang Ikhlas. Khutbah jumat Setiap amal perbuatan manusia butuh ikhlas sebagai pra-syarat diterimanya amal kebaikan tersebut di hadapan Allah swt. ikhlas Khotbah Jumat - Tiga Ibadah Penting Dalam Bulan Ramadhan. Khotbah Jumat - Tiga Ibadah Penting Dalam Bulan Ramadhan إِنّ الْحَمْدَ ِللهِ IndonesiaDunia Filantropi Hikmah Mualaf Rumah Zakat Sang Pencerah Ihram Alquran Digital. islam digest. Nabi Muhammad Muslimah Kisah Fatwa Mozaik Kajian Alquran Doa hadist. Internasional. Timur tengah Palestina Eropa Amerika Asia Afrika Jejak Waktu Australia Plus DW. Ekonomi. Digital Syariah Bisnis Finansial Migas pertanian Global. KhutbahJumat Idul Adha 2022 ini mengungkapkan kesabaran dan ketakwaan dari Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS serta ketabahan Siti Hajar. Materi Khutbah Jumat: Idul Adha 2022, Mengambil Hikmah dari Kisah Pengorbanan Nabi Ibrahim AS . Sony Tri Sanjaya Isi Khutbah Idul Adha 2022 di Masjid Istiqlal, M Nuh: Ibadah Haji yang Penuh Artinya "Allah memberikan hikmah (kepahaman yang dalam tentang al-Qur'an dan as-Sunnah) kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barangsiapa yang diberi hikmah, sungguh telah diberi kebajikan yang banyak. Dan tak ada yang dapat mengambil pelajaran kecuali orang-orang yang berakal.". ( Q.S al-Baqoroh : 269 ). Salahsatunya yakni melalui khutbah Jumat Syawal pertama setelah Ramadan. Bulan Syawal adalah bulan penuh keberkahan. Umat muslim dapat mengerjakan amalan sunnah yang diajarkan Rasulullah SAW, mulai dari puasa 6 hari di bulan Syawal, memperbanyak sedekah, dan amalan lainnya. Baca juga: Puasa Syawal Dikerjakan Tidak Berurutan, Ini Hukumnya.
Hikmah Mualaf; Rumah Zakat; Sang Pencerah; Ihram; Alquran Digital; ISLAM DIGEST Nabi Muhammad; Naskah Khutbah Jumat: Mendalami Makna Ar-Rahman dan Ar-Rahiim. Jumat 05 Aug 2022 05:15 WIB. Red: Ani Nursalikah "Pernahkah engkau melewati suatu jalan dan engkau melihat jalan itu penuh dengan duri? Bagaimana tindakanmu untuk melewatinya

KisahKisah Penuh Hikmah kali ini akan menceritakan tentang Penyelam Mutiara. Kisah ini diambilkan dari buku Kisah-Kisah Penuh Hikmah terbitan Vision3 halaman 36 sampai dengan 38. Buku kecil ini berisi tentang kisah-kisah yang mengharukan. KHUTBAH JUM AT "DETIK-DETIK WAFATNYA SITI KHADIJAH, ISTRI TERCINTA RASULULLAH"

Kamis 3 Desember 2020 | 06:30 WIB. Khutbah Jumat NU Online Jatim kali ini mengangkat tema tentang hikmah di balik aneka musibah dan bencana. Pada momentum khutbah ini adalah saat penting untuk saling mengingatkan umat islam agar bisa lebih bertaqwa dan menjadi insan kamil. Untuk mencetak naskah khutbah jum'at ini, silahkan klik ikon print Demikiankhutbah singkat pada siang hari yang penuh keberkahan ini. Semoga bermanfaat dan membawa barakah bagi kita semua. Khutbah Jumat; Hikmah Ibadah Kurban Khutbah Jum'at: Bahaya Ghibah; March 21, 2022 Tafakur dalam kitab Nashaih Al-'Ibad; Recent Comments. Dudin Samsudin Naskahkhutbah Jumat kali ini mengajak kepada khalayak untuk mengisi hari Asyura dengan dengan anjuran-anjuran Nabi Muhammad saw. Khutbah Jumat: Hikmah Manasik Haji. Khutbah; Khutbah Jumat: Berkahi Rezeki dengan Berbagi Generasi Muda dan Perubahan Zaman. 6. Khutbah Jumat: Kisah Ismail dan Larangan Menumpahkan Darah Manusia. 7. Khutbah KhutbahJumat Ramadhan: Hikmah Puasa Agar Tidak Mengharapkan Dunia Berlebihan ini merupakan rekaman khutbah Jum'at yang disampaikan oleh Dengan kita berpuasa sebulan penuh, kita menjadi orang yang senantiasa mengharapkan kehidupan akhirat, kita mengharapkan apa yang ada di sisi Allah berupa pahala yang besar, kita pun juga merasakan bahwa
BacaJuga Khutbah Jumat; Kewajiban Amar Ma'ruf Nahyi Munkar. Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridhaan) Allah, tetapi ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya. Demikianlah Allah telah menundukkannya untuk kamu supaya kamu mengagungkan Allah terhadap hidayah-Nya kepada kamu.
ByRadio Rodja | Selasa, 12 Juli 2022 pukul 10:09 am. Terakhir diperbaharui: Selasa, 19 Juli 2022 pukul 4:49 pm. Tautan: Khutbah Idul Adha: Hikmah Disyariatkannya Kurban disampaikan oleh Ustadz Abu Yahya Badrusalam, Lc. yang disiarkan dari Halaman Parkir Masjid Muadz Bin Jabal, Kavling Bulog Bojongkulur Ahad, 10 Dzulhijjah
KhutbahJum'at: Sebelum Ramadhan Pergi - Hari ini adalah jum'at terakhir di bulan Ramadhan 1434 H. Tinggal beberapa hari lagi Ramadhan akan pergi meninggalkan kita. Karenanya, Khutbah Jum'at edisi 05 Ramadhan 1434 H yang bertepatan dengan 04 Juli 2014 ini, Bersama Dakwah memilih tema "Sebelum Ramadhan Pergi". *** KHUTBAH PERTAMA Materikhutbah Jumat ini menimba pelajaran dari kisah Nabi Ibrahim yang ditegur Allah lantaran sempat memberi syarat masuk Islam ketika beliau dimintai makanan oleh seorang Majusi. Hal ini menunjukkan betapa luasnya kasih sayang Islam, baik pada orang mukmin maupun tidak, baik pada mereka yang taat maupun yang tidak. Dariperistiwa tersebut redaksi mencoba menyajikan khutbah dengan judul Hikmah di Balik Musibah Meletusnya Gunung Semeru. Awalnya naskah khutbah ini ditulis oleh Jaenuri, Dosen Fakultas Agama Islam UNU Surakarta dan telah publish di NU online dengan judul Musibah, Muhasabah, dan Mahabbah. Sebagaimana kisah Rabiah Al-Adawiyah yang selama mK31.